Current Issues Challenges Research Problem of Digital Forensics

Kesimpulan-kesimpulan paper current issue dari problem atau research bidang Digital Forensics ;

  1. Paper (Grier & Richard, 2015) Rapid forensic imaging of large disks with sifting collectors

Terus meningkatnya kejahatan cyber dan kejahatan lain yang yang menggunakan perangkat digital diikuti juga dengan meningkatnya jumlah barang bukti elektronik dan digital seperti ukuran dan jumlah media penyimpan telah membuat forensik digital menjadi lambat, rumit dan mahal. ini menjadi issue tersendiri dikalangan investigator yang dikanal dengan issues “Vollume Challenge” dan diidentifikasi sebagai ancaman terbesar untuk forensik digital. Mendapatkan bukti digital telah menjadi lambat dan mahal baik untuk memperoleh, menyimpan dan menganalisa, dengan proses imaging mengambil bukti digital setidaknya diperlukan waktu lebih dari 10 jam bahkan berhari-hari karna volume disk yang diakuisisi Continue reading

Definisi Metode dan Tipe Anti-Digital Forensik

  1. Latar Belakang dan Definisi Digital Forensic dan Anti-Digital Forensic

Perkembangan dunia digital berdampak lurus dengan perkembangan kehajatan computer dan kejahatan lain yang melibatkan computer computer-related-crime dalam aktifitasnya, ini memberi angin segar bagi developer software pengamanan data, anti-forensic, pelaku kejahatan atau pengguna umum yang ingin mengamankan data, informasi atau privasi pribadinya dengan segala cara. Dengan segala cara yang dijelaskan sebelumnya tersebut terdapat beberapa metode dan alat yang lazim dikenal dengan nama Anti-Forensics. Sebelumnya menjelaskan apa arti, macam-macam anti-forensik disini penulis akan menjelaskan pengertian dari digital forensic, menurut (Allen, Perez-cruz, Vail, Anderson, & Thomas, 1892) menjabarkan bahwa Computer Forensics berkaitan dengan pelestarian, identifikasi, ekstraksi, dan dokumentasi bukti computer. Forensic Computing adalah Ilmu penggalian data sehingga dapat disajikan sebagai bukti di pengadilanForensik Komputer diciptakan pada tahun 1991 di sesi latihan pertama yang diadakan oleh Asosiasi Internasional Spesialis Komputer (IACIS) di Portland, Oregon. Sejak saat itu, forensik komputer telah menjadi topik yang populer di kalangan keamanan komputer dan di hukum masyarakat. Seperti ilmu forensik lainnya, komputer forensik berkaitan dengan penerapan hukum untuk ilmu. Dalam hal ini, ilmu yang terlibat adalah ilmu komputer dan beberapa menyebutnya sebagai ilmu komputer forensik. Komputer forensik juga telah digambarkan sebagai otopsi dari komputer hard disk drive karena perangkat lunak khusus dan teknik yang diperlukan untuk menganalisis berbagai tingkat di mana data komputer disimpan sebagai fakta hukum. Forensik komputer berkaitan dengan pelestarian, identifikasi, ekstraksi, dan dokumentasi bukti komputer. Bidang ini relatif baru untuk sektor swasta tetapi telah menjadi andalan investigasi berkaitan dengan teknologi dan pengumpulan intelijen dalam hukum penegakan dan lembaga militer sejak pertengahan 1980-an. Seperti ilmu forensik lainnya, forensik komputer melibatkan penggunaan alat-alat teknologi canggih dan prosedur yang harus diikuti untuk menjamin ketepatan pelestarian bukti dan akurasi hasil mengenai pengolahan bukti computer. Sedangkan menurut (John R. Vacca, 2005) Komputer forensik adalah tentang bukti dari komputer yang cukup handal dan meyakinkan untuk dihadirkan di pengadilan. Computer forensics mempuyai pengertian yang sama seperti computer forensic analysis, electronic discovery, electronic evidence discovery, digital discovery, data recovery, data discovery, computer analysis, and computer examination computer forensics adalah pengumpulan, pelestarian, analisis, dan presentasi bukti yang berkaitan dengan komputer. (John R. Vacca, 2005). Dalam penelusuran barang bukti digital dalam proses yang dilakukan investigator setidaknya investigator harus memegang 4 azas dari barang bukti digital, berikut ini 4 azas barang bukti digital menurut (Al-Azhar, 2012) :

  1. Dapat Diakses

Data digital yang ditemukan dapat diakses oleh system computer

2. Dapat Ditampilkan

Data digital tersebut dapat ditampilkan oleh system elektronik

3. Dijamin Keutuhanya

Bukti digital yang dihasilkan proses pemeriksaan dan analis harus utuh isinya

4. Dapat Dipertanggung jawabkan

Apa yang dihasilkan dari proses akuisisi hingga analis dalam proses kegatan forensic digital dapat dipertanggung jawabkan.

Setelah cukup jelas menjelaskan apa arti dari beberapa pengertian dari digital forensic dan 4 syarat mutlak dari bukti digital sekrang menjelaskan dari Anti-Forensic. Menurut (Harris, 2006) membagi anti-forensic kedalam beberapa type dan menurut Roger, 2016  dalam papernya  (Kessler, 2006) mendefenisisikan anti-forensik  sebagai “upaya negative untuk mempengaruhi keberadaan, jumlah, dan / atau kualitas bukti dari TKP, atau membuat pemeriksaan bukti menjadi sulit atau tidak mungkin untuk dilakukan.  Dalam hal dunia kejahatan kita kenal dengan “Locard exchange principle / prinsip pertukaran” yang menyatakan bahwa bila ada dua benda bersentuhan selalu ada transfer material antara mereka maka sebuah crosstransfer (perpindahan atau perubahan) bahan atau alat bukt telah terjadi. Prinsip nya , dimana setiap  penyelidikan forensic berupaya untuk menggunakan ilmu pengetahuan untuk mengungkap bukti ditransfer dan memahami maknanya. Pemeriksaan mensyaratkan bahwa bukti dapat diandalkan dan akurat dan memastikan hasilnya yang benar. Namun, penjahat dapat menggunakan metode anti-forensik untuk bekerja terhadap proses atau mengganggu bukti itu sendiri. berikut ini akan dijelaskan dari metode dan type dari anti-forensic

  • Metode Anti-Forensic

Continue reading

Malware Ecosystem Risks and Trends

Ancaman walmare tahun ke tahun terus mengalami peningkatan baik dari segi penyebaran, ancaman dan daya tahannya. Dari sekian banyak malware terdapat banyak sekali malware yang tidak bisa terdeteksi oleh anti virus. Dalam sebuah laporan PandaLabs (Barossa Community Co-operative Store, 2014) menyebutkan hampir 200.000 malware baru menyerang perangkat elektonik dan  total 75 juta malware baru di tahun 2014. Dari lansiran (“McAfee Labs Threats Report users are still exposed to,” 2015) menuliskan bahwa banyak Negara-negara kecil dan pelaku terror untuk menggiring peperangan ke dunia maya. Pelaku terror tersebut melakulkan serangan dangan memamfaatkan malware untuk serangan DDoS.

mobile-malware

Continue reading

Laporan Dokumen Investigasi Digital Forensics Chain of Custody

 image003

BERITA ACARA PEMERIKSAAN

PUSAT LABORATORIUM  KOMPUTER FORENSIK UII

Jl. Kaliurang KM. 14.5,

Kec. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada hari ini, jum.at tanggal 7 (tujuh) bulan Augustus tahun 2015 (dua ribu lima belas), pukul 10.00 WIB, kami : ______________________________________________________

__________________________ 1. Ade Kurniawan _________________________________

Continue reading

Kustomisasi Form Chain of Custody Digital Forensics

Apa Forensik Komputer?

Menurut Rodney McKemmish 1999 Computing Forensik adalah proses identifikasi, melestarikan, menganalisis dan menyajikan bukti digital dengan cara yang dapat diterima secara hukum. Dari definisi ini kita dapat dengan jelas mengidentifikasi empat komponen penting dalam computer/digital forensics yaitu Continue reading

Solved Case Study “Ann’s Skip Bail” Dengan Pendekatan Occam’s Razor, Alexiou Principle & 5W 1H

  1. Introduction

Tulisan Ini adalah merangkum kesimpulan dan penerapan dari bebrapa prinsip seperti dari occam’s razor principle, alexiou principle dan menggunakan metode 5W 1H pada studi kasus soal dari kontes forensic dengan judul soal “Ann’s Skip Bail” Berikut adalah  lampiran soal dan di sertai dengan contoh bukti capture dari lalu lintas yang tersimpat dalam bentuk file .pcap.

Kronologis dan soal :

After being released on bail, Ann Dercover disappears! Fortunately, investigators were carefully monitoring her network activity before she skipped town.

“We believe Ann may have communicated with her secret lover, Mr. X, before she left,” says the police chief. “The packet capture may contain clues to her whereabouts.”

You are the forensic investigator. Your mission is to figure out what Ann emailed, where she went, and recover evidence including:

  1. What is Ann’s email address?
  2. What is Ann’s email password?
  3. What is Ann’s secret lover’s email address?
  4. What two items did Ann tell her secret lover to bring?
  5. What is the NAME of the attachment Ann sent to her secret lover?
  6. What is the MD5sum of the attachment Ann sent to her secret lover?
  7. In what CITY and COUNTRY is their rendez-vous point?
  8. What is the MD5sum of the image embedded in the document?

evidence02.pcap

Continue reading

Masalah, Tantangan, Solusi dan Kesimpulan dari Berbagai Digital Forensics Investigation Framework

Dalam tulisan kali ini mencoba memberikan dan menyampaikan beberapa masalah, tantangan solusi dan kesimpulan dari beberapa investigasi model dan phase dari berbagai framework dalam bidang digital forensic. Sebagai materi sumber dari tulisan ini hanya mengambil sumber dari dua paper, paper pertama dari (Yusoff, Ismail, & Hassan, 2011) COMMON PHASES OF COMPUTER FORENSICS INVESTIGATION MODELS dan (Rahayu & Prayudi, 2014) Membangun Integrated Digital Forensics Investigation Framework ( Idfif ) Menggunakan Metode Sequential Logic. Continue reading

Manipulasi Barang Bukti Forensik # Paper

  1. PENDAHULUAN

Dengan    berkembangnya    dunia   digital    teknologi   computer, Internet serta perangkat mobile   menjadikan  peralatan  elektronik    sebagai kebutuhan  dasar atau primer bagi manusia dewasa ini, tidak hanya dari sisi pemanfaatannya  saja yang membantu atau mempermudah pekerjaan  manusia tetapi tidak menutup kemungkinan dampak negative dari kemajuan dunia digital teknologi   komputer   dapat  digunakan   sebagai   alat, media dan sarana  bagi   pelaku kejahatan  di cyber world . Oleh karena itulah maka dalam ilmu kriminal  hadirlah yang masyarakat umum mengenalnya dengan istilah Ilmu Forensik, arti kata Forensik adalah “menyajikan ke pengadilan”. Forensik adalah suatu proses ilmiah atau suatu usaha ilmiah yang didasari ilmu pengetahuan dalam mengumpulkan, mengenalisa dan menghadirkan bukti dalam suatu persidangan di pengadilan untuk membantu pengungkapan suatu kejahatan melalui pengungkapan bukti-bukti yang sah menurut undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Perkembangan kemajuan teknologi, membuat berbagai tindakan kejahatan dan kriminal moderen dewasa ini melibatkan secara langsung maupun tidak langsung teknologi informasi dan komunikasi semangkin meningkat. Pemanfaatan komputer, telepon genggam, email, internet, website, dan lain-lain secara luas dan masif telah mengundang berbagai pihak jahat untuk melakukan kejahatan berbasis teknologi elektronik dan digital. Oleh karena itulah maka belakangan ini dikenal adanya ilmu “computer forensics” atau forensik komputer, yang kerap dibutuhkan dan digunakan para penegak hukum dalam usahanya untuk mengungkapkan peristiwa kejahatan melalui pengungkapan bukti-bukti berbasis entitas atau piranti digital dan elektronik.

Menurut   Prayudi   &  Afrianto   (2007),  Barang   bukti  yang  berasal   dari komputer  telah  muncul  dalam persidangan  hampir 30 tahun. Pada awalnya,  hakim menerima   bukti tersebut  tanpa  membedakan   dengan  bukti yang  lainnya.  Seiring dengan   kemajuan   teknologi   komputer,   bukti  yang  berasal   dari  komputer   sulit untuk  dibedakan   asli maupun  salinannya,  dikarenakan  sangat mudah di manupulasi atau di modifikasi serta proses  pembuktian tindak  kejahatan  memiliki  berbagai kriteria  dan juga pada proses   pembuktian    yang   ada  pada  komputer  itu  sendiri.

Continue reading

HISTORICAL OF FORENSICS SCIENCE AND DIGITAL FORENSICS

introduction History  of Forensics Science

Hari ini, kata “forensik” telah menjadi identik dengan kejahatan dan investigasi adegan kejahatan. Tampilan laboratorium kejahatan, lampu ultra violet dan komputer berteknologi tinggi, kejahatan populer seperti yang ditanyangka serial televise CSI dan CSI Cyber telah membawa perhatian masyarakat terhadapa peningkatan perhatian pada bidang ilmu forensik.

Istilah “forensik” berasal dari bahasa Latin yang berkaitan dengan hukum atau menerapkan analisis ilmiah dalam konteks hukum. Oleh karena itu, setiap disiplin yang mempunyai hubungan dengan sistem hukum, pada kenyataannya, forensik. Inilah sebabnya mengapa begitu banyak judul pekerjaan dalam kriminologi, seperti psikolog forensik, akuntansi foreensik, digital forensic dll yang didahului dengan istilah forensic Berkenaan dengan ilmu forensik, sekarang istilah ini umum dipahami untuk merujuk pada penerapan prinsip-prinsip ilmiah untuk pertanyaan hukum. Singkatnya, itu berarti menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan kejahatan.

Akar awal ilmu forensik seperti yang kita tahu dapat ditemukan dalam masyarakat Yunani dan Romawi kuno. Peradaban Barat membawa kemajuan besar tersebut kedalam bidang medis serta farmakologi mereka. Pengetahuan yang luas dikembangkan mengenai metode produksi, penggunaan dan gejala dari berbagai jenis racun, sehingga memungkinkan untuk mengidentifikasi penggunaannya dalam pembunuhan yang sebelumnya sangat sulit terdeteksi.

Timeline. Continue reading

Definisi dan Kesimpulan Digital Forensic atau Computer Forensic Dari Berbagai Sumber Buku Paper dan Resume Sendiri.

1. Tony Sammes and Brian Jenkinson, Forensic Computing Second edition

  • Menurut Special Agent Mark Pollitt of the Federal Bureau of Investigation, computer forensic adalah penerepan science dan engineering untuk masalah hukum yang menyangkut dengan bukti digital.
  • komputasi forensik adalah untuk ekstraksi informasi dari sistem berbasis komputer, yang nantinya dapat disajikan dan diterima sebagai barang bukti di pengadilan (Sammes & Jenkinson, 2007)

2. Debra Littlejohn Shinder, Scene of the Cybercrime: Computer Forensics Handbook

Forensik mengacu pada penggunaan teknik ilmiah atau teknologi untuk melakukan penyelidikan atau membangun fakta (bukti) dalam kasus pidana. (Scene of the Cybercrime: Computer Forensics Handbook, n.d.)

  • Forensic computer adalah didefinisikan sebagai aplikasi dari penyelidik untuk penyelidikan kejahatan komputer dengan teknik analisis untuk kepentingan menentukan bukti potensial.
  • Bidang forensic komputer melibatkan identifikasi, penggalian, mendokumentasikan, dan menjaga informasi yang disimpan atau dikirimkan dalam bentuk elektronik atau magnet, dan bukti digital.
  • Banyak ahli hukum menganggap bukti digitalitu lebih demonstratif dari dokumenter, karena bidang forensik komputer pada dasarnya merekonstruksi TKP. Namun, pandangan ini bisa bervariasi tergantung pada jenis bukti digital yang berhubungan dengan kejahatan tertentu

Continue reading